Aan Andi Purnama |
Pemilihan
umum presiden dan wakil presiden tinggal menghitung hari, tepatnya tanggal 9
juli 2014 artinya sebentar lagi kita akan mempunyai
pemimpin baru, presiden yang ke-tujuh, pemimpin
pilihan rakyat Indonesia yang akan menggantikan presiden sebelumnya yang
ke-enam yang telah menjabat selama dua priode yaitu Susilo Bambang Yudhoyono,
tentunya doa dan harapan agar pemimpin selanjutnya membawa indonesia ke arah
yang lebih baik, indonesia yang bermartabat dan mampu mensejahterakan rakyat
indonesia.
Ada
yang berbeda dalam pemilihan umun presiden dan wakil presiden 9 juli nanti ,
pemilihannya ini hanya diikuti oleh dua pasang
kandidat calon presiden dan walil presiden priode 2014-2019 yaitu calon
presiden dan wakil presiden nomor urut 1. H. Prabowo Subianto-Ir.H.M. Hatta
Rajasa sedangkan nomor urut 2. Ir.H. Joko Widodo-Drs. H. M. Yusuf –Kalla, yang
akan memimpin indonesia selama lima tahun kedepan.
Selain
itu pemilihan umum presiden dan wakil presiden juga hanya akan berlangsung satu
putaran, hal tersebut dikuatkan dengan putusan Mahkkamah Konstitusi yang
sebelumnya telah melakukan uji materi terhadap pasal 159 ayat 1 Undang-Undang
No. 42 tahun 2008 tentang pemilihan umum presiden dan wakil presiden. Dimana
pasal tersebut berbunyi : “Pasangan calon terpilih adalah pasangan calon yang
memperoleh suara lebih dari 50 (lima puluh) persendari jumlah suara dalam
pemilu presiden dan wakil presiden
dengan sedikitnya 20 (dua puluh) persen suara di setiap provinsi yang tersebar
di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia”. menurut mahkamah, pasal
159 ayat 1 harus dimaknai bila terdapat dua lebih pasang calon. Jika hanya dua
pasang, tidak perlu pemilu dua putaran. Selain itu menurut ketua makkamah
konstitusi hamdan zulva, bahwa pasal tersebut tidak berlaku untuk hanya terdiri
dua pasang calon. Perlu diketahui bahwa gugatan tersebut diajukan oleh forum pengacara
konstitusi yang diwakili oleh Andi M
Asrun.
Dengan
digelarnya pemilu hanya satu putaran, maka banyak keuntungan yang akan didapat
pada pemilu presiden dan wakil presiden kali ini, selain efesiensi waktu juga
akan menghemat anggaran negara 3,2 triliun seperti yang katakan oleh Menteri
Dalam Negeri, Gamawan Fauzi. Dengan begitu anggaran tersebut bisa dialokasikan
kepada hal yang lebih penting, seperti pada sektor pendidikan, ekonomi dan lain
hal yang bisa di gunakan untuk keperluan kesejahteraan masyarakat.
Hal
yang lain, pemilu presiden dan wakil presiden yang diadakan satu putaran dimungkinkan akan meberikan suasana
persaingan yang sangat ketat, harus ada kedewasaan dalam berpolitik, mempunyai
jiwa kesatria dalam berpolitik. Siapapun yang menang dalam perhelatan pemilihan
umum presiden dan wakil presiden ini harus mampu merangkul semua pihak, harus
konsisten dengan visi-misi yang diutarakannya saat kampanye. Dan siapapun yang
kalah, jangan sampai memberikan nada-nada profokasi terhadap pendukungnya, agar
keamanan nasional stabil.
Pemilihan
umum, haruslah memberi pendidikan politik terhadap masyarakat,menjelang pemilu
presiden dan wakil presiden, setiap tim sukses calon sudah bergerilia untuk
merebut dan mendapatkan simpati dari rakyat agar ketika pemilu tanggal 9 juli,
dapat memilih calon presiden dan wakli presiden jagoannya. jika caranya fire, sehingga membuat masyarakat dewasa
dalam berpolitik. Namun jika sudah dibarengi dengan black campignhal tersebut sangat berbahaya, sebab pemilu bukan
sekedar memilih presiden dan wakil presiden, masyarakat harus faham bagaimana
sistem demokrasi kita. Isu SARA yang akhir-akhir ini di gemborkan haruslah
disikapi dengan objektif, masyarakat jangan sampai dibodohi persoalan-persoalan yang dapat memicu perpecahan.
Perlunya
kordinasi penyelenggara pemilu ini antara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan
BAWASLU (Badan Pengwas Pemilu) serta peran aktif masyarakat untuk mengawal
pemilu ini, karena pemilu ini adalah hajat bersama untuk memilih pemimpin
negara kita, pemimpin yang akan menahkodai pemerintahan selama 1 priode.
Pemilihan
umum presiden dan wakil presiden ini hanya satu kali dalam lima tahun, dan akan
menentukan nasib bangsa ini selanjutnya, gunakan hak pilih dengan
sebaik-baiknya satu hari mencoblos akan berdampak. Pilihlah secara bijak.